Dendeng Batokok Sambal Lado Merah - Monic's Simply Kitchen

Monday, August 3, 2015

Dendeng Batokok Sambal Lado Merah

resep dendeng batokok lado merah
Sudah cukup lama ingin buat dendeng batokok sambal lado merah ini, secara penasaran juga dengan resep dendeng satu ini. Nah kalau dari namanya pasti tahulah ya, batokok itu artinya dipukul supaya tipis begitu dagingnya.

Biasanya di rumah makan padang, yang standar nih ya, ada yang namanya dendeng kariang (dendeng kering) dan dendeng basah dengan sambal cabai merah. Kalau saya sih lebih suka dendeng basah, karena kalau dendeng kering kendalanya adalah mulut suka pegal mengunyah he he he..

Nah satu lagi yang saya baru tahu ada namanya dendeng batokok begitu saya di tinggal di Batam, ada beberapa rumah makan padang yang menjual dendeng batokok ini, nah biasanya dendeng ini dibakar kemudian dibumbui dengan cabai hijau atau dibilang lado mudo. Dan lado mudonya itu dibakar bersamaan dengan bumbu lainnya jadi ada aroma asap-asap di cabai hijaunya, jadi seperti menyatu deh sambal hijaunya itu. 

Di satu rumah makan yang menjual dendeng batokok ini yang juga merupakan rumah makan langganan, pramusajinya bilang kalau dendeng batokok ini namanya dendeng baka (dendeng bakar). Karena memang dibakar ya, dan rasanya enak lho walaupun kadang-kadang suka keasinan..he he he...tetapi tetap enak, hanya memang bahaya kalau makan sering-sering, sudah makan daging eh asin pulak kan...naik deh tekanan darah.

Nah ceritanya karena ingin mencoba membuat dendeng, hmmm dulu pernah lihat mba Linda Salut pernah posting resep dendeng batokok ini, ingin coba deh. Di resep kan ada penggunaan air kelapa, ealah memang ya kalau sudah keukeuh begitu niatnya mau buat dendeng ini, ada saja masalahnya, penjual kelapa parut tidak mau menjual air kelapa, karena mereka sudah buka beberapa kelapa untuk diparut, jadi tidak mau buka kelapa utuh lagi. 

Nah lho...percuma donk ya...jadi malas dan ogah-ogah deh, buat tidak ya, tetapi ingat kemarin sore beli air kelapa muda murni, dan akhirnya pakai itu saja deh. Nah ketika sudah saya masak semuanya, eh ketika saya cicipi rasanya, aduh kok manis ya, pakai apa ini kok bisa manis begini, perasaan tidak pakai gula deh, apa tadi salah letak gula ya, dikira garam. Pikir-pikir lagi...ya oon kan..ternyata karena air kelapa muda tadi deh pasti.

Terus terang rasa manis yang muncul ini tidak saya harapkan karena saya tidak suka rasa manis pada dendeng ini. Hmmm mungkin sebaiknya kalau tidak ada air kelapa sebaiknya gunakan air biasa saja. Jangan nekat, eh tapi yang suka manis tentu sangat bagus nih kalau pakai air kelapa muda.

Hmmm kalau feeling sudah tidak bagus dari awal memang suka bermasalah ya, nah di resep mba Linda kan dibilang rendam dulu daging dengan parutan nanas selama 30 menit, jangan kelamaan nanti daging hancur. Nah cukup bingung nih, setelah direndam apakah perlu dibilas atau tidak? dan berapa banyak nanas parut yang digunakan untuk merendam, bingung..kira-kira lagi..lalu di resep ada air kelapa, bingung juga berapa banyak air kelapanya, kira-kira lagi he he he...

Ya padahal sih supaya mau aman ya bisa tanya ya, tinggalkan komentar, tanya pastinya bagaimana..nih kayak orang kebelet saja ya, mau buat ya harus buat saat itu juga. Soalnya baca resepnya tidak detail sih saya, hmmm jadi pelajaran juga nih, harus baca resep dengan detail, kalau bingung tanya dulu sama yang punya resep, kalau sudah ada jawaban baru dieksekusi. Nah kalau tidak ada jawaban, baru deh nekat, mau pakai resep yang sama, dengan ilmu kirologi, atau mau cari resep lain atau malah tidak mencoba sama sekali.

Supaya aman, maka saya rendam dengan parutan nanas hanya 20 menit saja, dan nanas parut yang saya gunakan sebanyak 1 cup atau 240ml saja. Lalu tidak saya bilas lagi, hu hu hu benar tidak sih caranya? Lalu nih apakah ada pengaruh antara nanas muda dan nanas matang..he he he...soalnya saya pakai nanas muda, nanas matang yang ada di pasar malah sudah kematangan dan kelihatan busuk, jadi pilihan saya adalah beli nanas muda.

Dan hasilnya adalah, ada beberapa potong daging yang hancur ketika dimasak bersama bumbu dan air kelapa. Jadi tentu saja saya tidak puas dengan eksekusi kali ini. Walaupun saya bilang rasa dendengnya enak berbumbu dan empuk sekali dagingya, terlepas dari rasa manis yang tertinggal. Eh tapi untungnya Sophie ya doyan-doyan saja makan dendeng ini (tentu tanpa sambalnya). Ketika saya beri dia makan lauk dendeng, saya tanya, enak ga? enak..begitu katanya.

Nah karena sudah tidak puas dengan dendengnya, maka saya kok malas sekali kalau harus membuat sambal dengan cara menguleknya, he he he, akhirnya diblender saja, padahal kalau saya pribadi ya lebih ngiler kalau lihat dendeng yang sambalnya diulek kasar, lebih menggugah selera deh. Ah tetapi kembali lagi ke rasa malas ya, membayangkan harus mengulek cabai...he he he..

Kalau buat lagi, maka tentu saja jika menggunakan daging yang sudah dipotong-potong, maka waktu perendaman dengan nanas parut akan saya kurangi mungkin hanya 10 menit saja, dan supaya aman gunakan nanas parut hanya 1/2 cup saja, dan saya akan coba pakai air kelapa yang sudah tua bukan air kelapa muda, atau hanya air biasa saja deh. Dan pastinya mau diulek saja cabainya supaya lebih berasa mantapnya.

Okey, yang mau mencoba resep ini, siapa tahu penasaran juga, bisa belajar dari pengalaman saya he he he...ini resep dari mba Linda ya, izin share ya mba, terima kasih ya mba resepnya...

Dendeng Batokok Lado Merah
resep asli : dendeng batokok by Linda Salut - Dapur Bunda Inong

Bahan :
  • 500 gr daging sapi, potong kurang lebih 1cmx4cmx4cm (potongan daging rendang)
  • nanas parut untuk merendam daging (saya gunakan 240ml nanas muda yang diparut)
  • air kelapa (saya gunakan air kelapa muda sebanyak 300ml) 
  • 2 lembar daun jeruk (saya sobek-sobek)
  • 1 lembar daun kunyit (saya sobek-sobek jadi 4 bagian)
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
  • 3 cm lengkuas, memarkan
  • 1 sendok teh garam
  • minyak untuk menggoreng
Bumbu halus :
  • 8 butir bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 3 cm jahe
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok makan ketumbar bubuk

Cara membuat :
  1. Rendam daging dengan nanas parut selama 30 menit (saya rendam selama 20 menit tetapi daging tetap ada yang hancur, sebaiknya rendam selama 10-15 menit saja)
  2. Ambil potongan daging satu persatu sambil sedikit dibuang serat-serat nanasnya, masukkan ke dalam panci, rebus daging dengan air kelapa dan bumbu halus beserta daun-daunan, garam, serai dan lengkuas hingga empuk
  3. Tokok/pukul daging dengan cobek, sampai melebar tetapi tidak hancur, goreng sebentar sampai kecoklatan, angkat, tiriskan
  4. Tata di piring saji

Sambal Lado Merah

Bahan :
  • 100 gr cabai merah keriting
  • 10 butir bawang merah, 5 bawang merah diulek kasar bersama dengan cabai merah, sisanya diiris
  • 3 siung bawang putih, iris
  • 1 buah tomat ukuran sedang, iris
  • air kaldu sisa merebus daging (saya gunakan 5 sendok makan)
  • 1 sendok makan air jeruk nipis
  • minyak untuk menumis (saya gunakan 2 sendok makan)
  • 3 butir kapulaga (saya tambahkan sendiri)
  • 3 lembar daun jeruk, sobek (saya tambahkan sendiri)
  • 1/2 sendok teh garam

Cara membuat :
  1. Giling kasar cabai merah dan bawang merah, sisihkan
  2. Tumis irisan bawang merah dan bawang putih sampai harum, masukkan cabai dan bawang merah giling serta irisan tomat, (kapulaga dan daun jeruk), jika pakai, aduk rata
  3. Masukkan air kaldu, masak hingga matang dan mengering, tambahkan garam
  4. Sesaat sebelum diangkat tambahkan air jeruk nipis, cicipi rasanya
  5. Siramkan sambal lado merah ke atas dendeng, siap disajikan

Catatan : cara membuat sambal ala saya : bawang merah, bawang putih, cabai merah serta tomat saya blender dengan sedikit air, lalu ditumis sampai harum, masukkan daun jeruk dan kapulaga, air kaldu, masak hingga mengering, tambahkan garam, beri cuka, aduk rata, cicipi rasanya, angkat dan siramkan ke atas dendeng.


Nah semoga Resep Dendeng Batokok Sambal Lado Merah ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga sesuai dengan selera ya.







6 comments:

  1. hihihi...ini favorit akuuuh...dan emang better diulek tuh jgn di blender.. klo mbakku dirumah ngeblender sambel lgsg kena omel karena jd bedaaa rasaaaa...hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba bener, enak kalau sambal balado gini diulek cabe n bawangnya...
      cuma kalau malas ya terpaksa deh diblender..lha mba Vari enak tinggal ngomel sama si mbak...lha saya...harus ngulek sendiri..ha ha ha...

      Delete
  2. Dari gambarnya sangat menggairahkan untuk makan dan pastinya akan terasa sangat pedas deh :G

    ReplyDelete
    Replies
    1. he eh mba kliatan menggairahkan karena cabe-an ya mba...kalau rasa sih tidak begitu pedas bagi pecinta pedas kayak saya, pedasnya mantap itu kalau dicampur cabai rawit merah..he he he..tapi kalau orang padang mana ada balado campur cabe rawit ya..he he he...

      Delete
  3. Bun, mau tanya, biasa beli dendeng batokoknya dimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo...
      kalau saya biasa beli di RM Tujuah Kato di daerah ruko n pasar Aviari Batu Aji, atau di RM Dendeng Batokok, di daerah Sagulung, kalau dari arah Tanjung Unjang setelah pasar Fanindo dan terletak di sebelah kiri jalan
      tapi sudah lama tidak beli di RM Dendeng Batokok ini, seringnya di RM Tujuah Kato

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan mau meninggalkan komentar manis atau pertanyaan di sini. Komentar promosi produk dan jualan tidak akan saya tampilkan ya, begitu juga dengan nama URL yang saru. Dan untuk yang berkomentar anonymous mohon cantumkan nama ya biar saya tahu yang berkomentar siapa kan enak jadi bisa panggil mas atau mba. Terima kasih.
EmoticonEmoticon