Salad Pepaya Mengkal Thai ala Monic - Monic's Simply Kitchen

Tuesday, November 15, 2016

Salad Pepaya Mengkal Thai ala Monic



resep salad pepaya muda thai

Halo halo... saya kembali dengan resep salad pepaya mengkal Thai kali ini. Tapi mau ehemm...ehemm dulu...wah sudah beberapa hari tidak update blog, kemana saja neh si empunya blognya, untung blognya belum berdebu ya he he he.. ceritanya saya tidak update blog bukan karena tidak mood atau sedang malas loh.. tumben..tapi saya sakit...lumayan sakitnya sampai betah lama-lama di tempat tidur.

Ceritanya waktu terakhir ngeblog memang saya sedikit merasa tidak enak di tenggorokan, sudah yakin neh bakal radang tenggorokan, tapi kalau radang tenggorokan biasanya tidak parah. Hmmm ternyata kali ini parah, diikuti dengan demam tinggi, kepala pusing, tulang dan persendian terasa ngilu. Hmmm saya pikir akan sembuh sendiri ya dalam 2-3 hari. Ealah ternyata malah makin parah, karena berturut-turut demam tinggi sampai 39.3 derajat C, di mana kalau sudah demam begitu saya merasa sangat kedinginan sampai menggigil. 

Lalu saya sama sekali kesulitan menelan, bahkan menelan ludah sekalipun he he he... jadilah walaupun saya lapar saya tidak bisa makan, duh... Sampai akhirnya saya menyerah, hari Minggu malam saya ke UGD, eng ing eng... dokternya ketika memeriksa tenggorokan saya berkata refleks... ya ampun ini parah sekali.. Diberi obat yang disuntikkan ke pembuluh darah, lalu 20 menit kemudian boleh pulang dengan oleh-oleh obat tentu saja.

Nah kemarin masih belum bisa beraktifitas normal, masih demam walaupun tidak terasa ngilu di tulang dan persendian lagi. Hari ini sudah bisa beraktifitas dengan normal walaupun tenggorokan masih sakit jika menelan.

Waktu saya lihat di kaca penampakan tenggorokan saya memang sangat mengerikan, kiri kanan merah meradang membengkak, jadi rongga tenggorokan jadi sangat sempit, ya wajar kalau sangat sakit menelan. Sampai-sampai saya berpikir, ini bisa tertutup tidak ya...waduh.. gawat kan..

Mau cerita sedikit nih, jadi yang namanya UGD tentu sudah terbayang kan, kalau ramai UGD-nya tentu dengan berbagai keluhan. Di rumah sakit yang saya datangi ini ruangannya ada 8. Sedikit mujur begitu datang, daftar saya sudah bisa ditangani dan saya masuk di ruangan 8. Upps ruangan di sini dipisahkan oleh tirai begitu ya..tahu kan. Dulu pernah antar Sophie ke UGD tapi harus antri, ramai yang antri, sampai-sampai ada pasien mengomel, ini UGD kok ya harus antri juga.

Nah di sebelah saya ini ternyata keluhannya adalah kecelakan entah kecelakaan apa dan di bagian tubuhnya terkena pecahan kaca dan ceritanya harus dijahit. Jadi ketika saya menunggu observasi obat yang disuntikkan di tubuh saya ini, saya bengong-bengong tidak jelas sambil berbaring, ya terdengarlah apa yang terjadi di bilik sebelah. Nah yang kecelakaan ini adalah seorang wanita, jadi ceritanya sangat kesakitan, tapi takut dijahit, sebelum dijahit bertanya kepada perawat nanti dibius kan waktu dijahit? iya kata perawatnya.

Dibiusnya disuntik di bagian mana? lanjutnya lagi, di lukanya jawab perawat. Apa? dengan nada keras seperti tidak percaya si ibu ini berkata, di lukanya, kok bisa itu kan sakit kok mau disuntik juga, kalau di lukanya saya tidak mau. Si perawat menambahkan ya tidak persis di lukanya, di tepinya. Oh begitu kata si ibu lagi. Nah begitu dokternya datang dan siap dengan proses penjahitan, si ibu bertanya lagi ke dokternya, di mana di suntik, dokter pun menjawab sama di lukanya. Si ibu teriak lagi, di lukanya? sakitlah dok, kabur saya kalau sakit. Akhirnya dokternya pun menjawab di tepinya tidak persis di luka. Si ibu kembali tenang, tapi begitu proses sudah dimulai (eh kok saya tahu ya... he he he... ya walaupun tidak melihat tapi cukup dengan mendengar karena sangat berisik...) mulai deh drama, si ibu tidak mau dilanjutkan lagi, sakit katanya sambil menangis.. sampai akhirnya dokter berkata cukup tegas dan si ibu pasrah.

Aih aih saya pun kalau berada di posisi si ibu itu sepertinya saya juga akan menangis he he he.. tapi mungkin tidak akan sekeras itu. Dulu pun ketika saya harus dirawat di rumah sakit, jadi beberapa kali diambil darah sampai di tangan tidak bisa lagi akhirnya cari di kaki, duh di kaki itu rasanya sakit sekali begitu tertusuk jarumnya, sakit, sampai keluar air mata, tapi tidak bersuara. Begitu susahnya mencari pembuluh darah di kaki, beberapa kali tusuk tapi tidak berhasil...duh..

Oh iya tadinya bapaknya Sophie pikir saya demam karena saya sebelumnya terjatuh, ceritanya terjatuh di dapur, ada air di lantai terkena percikan air cuci piring. Hmmm saya mau keringkan tapi saya lupa, sampai akhirnya saya terpeleset dan dengan sukses terjatuh yang berakibat bagian pinggang ke bawah terasa sangat sakit. Apakah saya menangis, he he he iya... keluar air mata menahan sakit.

Sukses membuat pinggang saya yang sebelumnya sudah sakit, bertambah sakit. Bergeser lagi deh posisinya si tulang belakang ini. Belum sukses dibetulkan posisinya ealah jatuh lagi. Semoga nanti kalau sudah ikut terapi yumeiho bisa sembuh nih si tulang belakang. Kalau operasi, selain mahal biayanya juga sedikit was-was banyak saraf di tulang belakang ini.

Beberapa waktu lalu, begitu dokter ahli tulang melihat hasil rontgen saya, pertanyaannya pertama kali, pernah jatuh? dengan percaya diri saya jawab tidak, si dokter sempat terdiam. Lalu dijelaskannya posisi pergeseran tulang saya, dan perlu dioperasi begitu katanya. Lalu dokternya bertanya lagi, benar ibu tidak pernah jatuh? lalu saya jawab lagi tidak pernah.

Tapi begitu saya keluar dari ruangan dokter, lalu menunggu obat di apotik, saya mulai mengingat lagi, oalah iya, dulu saya pernah jatuh. Jatuh dari motor, sampai terguling-guling dan sampai akhirnya entah bagaimana si motor sudah berada di atas kaki saya. Sampai beberapa waktu saya tidak bisa berjalan. Hmmm mungkin waktu itulah si tulang mulai bergeser tanpa saya sadari.... hmmmm atau dulu sebelumnya juga sudah pernah bergeser, ketika saya jatuh di tangga kos, dari atas ke bawah jatuh terduduk, di mana di setiap anak tangga menyentuh tubuh saya terasa sakit. Jadi itu kemungkinannya penyebab tulang punggung saya juga mulai bergeser.

Upss sudah ah sekalinya nongol panjang sekali ya ceritanya... kembali ke resep salad pepaya mengkal Thai ala saya ini lagi ya..

Ceritanya saya lihat salah satu tayangan televisi cara membuat salad pepaya muda khas Thailand ini, hmmm sangat mudah kalau dilihat dari prosesnya. Memang sebelumnya saya sudah ada niat membuat salad pepaya muda ini suatu saat. Nah ketika belanja di pasar kaget, loh kok pepaya mudanya sudah mulai orange warnanya tidak hijau lagi, jadi tidak cocok donk kalau diberi nama green papaya salad. Green papaya salad tapi kok pepaya orange...iya kan jadinya salad pepaya mengkal saja ya..

Karena lihat tanyangannya sekali, tidak lama kemudian bahan-bahannya saya catat tapi tidak dengan takarannya. Nah tidak persis juga dengan tayangan tv itu, sudah saya tambahkan juga wortel dan timun, jadilah ala-ala saya saja ya..

Okeh deh berikut resepnya ya.. silakan..


salad pepaya muda mengkal thai

Salad Pepaya Muda Mengkal Thai

Bahan :
  • 250 gr pepaya muda atau mengkal yang sudah diserut
  • 1 buah wortel, potong tipis memanjang
  • 1 buah timun, buang biji, potong tipis memanjang
  • 5 batang buncis, potong serong tipis
  • 1 buah tomat ukuran besar, potong dadu
  • 100 gr kacang tanah sangrai, sisakan sedikit untuk taburan
  • ebi sangrai secukupnya (saya tidak pakai)

Bahan saus : aduk campur rata
  • 1 sendok makan kecap ikan
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok makan gula palem
  • 1 sendok makan air jeruk nipis
  • 50 ml air asam jawa (gunakan air matang untuk melarutkan asam jawa, saring)
  • 3 siung bawang putih cincang
  • 10 butir cabai rawit, memarkan, atau bisa diiris tipis atau haluskan

Cara membuat :
Di mangkuk campur semua bahan, tuangkan saus, aduk rata, siap dihidangkan, taburi dengan kacang sangrai.


green papaya salad thai

Nah semoga resep salad pepaya muda mengkal Thai ala saya ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok ya..


Selamat mencoba...




4 comments:

  1. Semoga radang tenggorokannya segera pulih total dan terapi tulang belakangnya berhasil. Sehat selalu buat, mbak Monic tersayang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mba Ima yang baik hati...terima kasih ya supportnya dan kesetiaan mba Ima mampir terus ke sini...hug hug

      Delete
  2. Ditambah mangga yang belum terlalu matang mungkin juga enak ya, mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener2, ditambah mangga mengkal enak juga kayaknya, duh sudah kebayang kres2 mangga mengkalnya

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan mau meninggalkan komentar manis atau pertanyaan di sini. Komentar promosi produk dan jualan tidak akan saya tampilkan ya, begitu juga dengan nama URL yang saru. Dan untuk yang berkomentar anonymous mohon cantumkan nama ya biar saya tahu yang berkomentar siapa kan enak jadi bisa panggil mas atau mba. Terima kasih.
EmoticonEmoticon