Sambal Tempoyak & Pete - Monic's Simply Kitchen

Sunday, January 3, 2016

Sambal Tempoyak & Pete



sambal tempoyak khas Palembang

Posting resep pertama di tahun 2016, resep sambal tempoyak & pete. Resep sambal yang hanya bisa saya buat di Palembang. Secara sangat mudah menemukan tempoyak di Palembang. Nah kalau boleh saya katakan sambal tempoyak ini sih khasnya Palembang. Dan rasanya tentu saja nikmat.

Jadi ceritanya ketika ke pasar pagi di tahun baru, hmmm pasarnya masih sepi, hanya beberapa penjual yang ada. Dan salah satu penjual yang ada adalah penjual tempoyak, hmmm sepertinya tempoyaknya menggiurkan. Si ibu baru saja menimbang dan membungkus tempoyaknya. Dengan menyendokkan si tempoyak dari ember dengan ukuran cukup besar.

Dan ternyata satu bungkus kecil ukuran setengah mato (baca : setengah ons) dihargai 3.500 rupiah. Hmmmm cukup murah sepertinya. Akhirnya saya coba beli satu bungkus kecil itu. Nah penjual yang ada lagi dengan dagangan yang cukup menggiurkan, adalah penjual pete.

Tidak seperti di Batam, pete yang dijual si ibu di pasar pagi ini berserakan dalam artian banyak sekali, masih dengan tangkainya, jadi kita tinggal pilih dan petik papan petenya dari tangkainya. Dan harganya cukup murah, 5 papan pete dihargai 4 ribu rupiah. Wow, langsung kalap, beli 10 papan.

Oh iya kalau di pasar pagi begini, dagangan digelar di bawah dengan alas terpal, jadi kalau mau memilih ya harus jongkok, he he he, jadi kalau niat ya lama-lama memilih dan harus tahan lama-lama jongkok.

Untuk resep kali ini sih sambalnya sih biasa saja ya, hanya duo bawang, cabai, tomat nah yang buat sambalnya spesial ya tempoyak dan pete ini. Kalau mengenai rasa, sambal ini ya sedikit asam, sedikit manis dan pedas karena memang saya perbanyak cabai rawitnya.

Penggunaan tempoyak yang rasanya cukup asin, walaupun yang saya beli ini tidak begitu asin, maka sebaiknya cicipi dulu rasa sambalnya sebelum ditambahkan garam. Kalau sudah cukup asin jangan tambahkan garam lagi.

Membuat tempoyak sih sebenarnya belum pernah saya coba, nah tapi dulu ketika masih tinggal di Palembang, saya pernah tuh menyimpan daging buah durian di kulkas dan rasanya sudah mirip tempoyak tetapi tidak asin. Jadi pisahkan daging durian dari bijinya, kemudian letakkan daging durian di dalam wadah tertutup, lalu simpan di dalam kulkas selama sekitar 5 hari kalau tidak salah. Nah begitu dibuka, rasanya sudah mirip tempoyak. 

Hmmm kalau mau persis sekali dengan tempoyak, daging buah durian dicampur dulu dengan garam, kira-kira saja dulu berapa takaran garamnya. Nah baru deh masukkan ke dalam wadah tertutup lalu simpan di kulkas. 

Okey deh lanjut ke resep saja ya sekarang, ini dia resepnya....

Sambal Tempoyak & Pete

Bahan :
  • 50 gr tempoyak
  • 2 papan pete
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 10 buah cabai merah keriting
  • 20 butir cabai rawit
  • 1 buah tomat ukuran sedang
  • 1/4 sendok teh garam (sesuaikan dengan tingkat keasinan tempoyak)
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis 

Cara membuat :
  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai dan tomat (saya haluskan dengan blender)
  2. Tumis bahan halus sampai harum dan matang
  3. Masukkan tempoyak dan pete, aduk rata, masak hingga pete berubah warna, cicipi rasanya, tambahkan garam jika dirasa perlu
  4. Angkat dan siap dihidangkan

resep sambal tempoyak pete

Nah semoga resep sambal tempoyak dan pete khas Palembang ini bisa bermanfaat ya, walaupun hanya resep sambal, siapa tahu tetap berguna ya....selamat mencoba ya....


 

4 comments:

  1. tampoyak itu durian atau olahan dr durian mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tempoyak itu durian yang difermentasikan mba, hanya dicampur garam kemudian didiamkan beberapa waktu dalam wadah tertutup. Nah dengan sendirinya durian akan terfermentasi dan inilah yang dinamakan tempoyak mba Kania.

      Delete
  2. Wah, gak eman sama duriannya ya mbak berarti, haha. Semakin enak duriannya apa tempoyaknya juga semakin enak ya? Garamnya perbandingannya berapa banyak ya mbak? Difermentasikan berapa lama? hmm jadi ingin tahu cara membuatnya mbak, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas ga eman sama duriannya, secara di sana itu kalau musim durian, murah mas harganya jadi ga eman kalau dibuat tempoyak. Kalau durian enak dan mahal eman mas dijadiin tempoyak he he he..
      Nah belum coba mas berapa perbandingan garam dan duriannya, belum pernah buat yang bergaram, nah saya pernah tanya orang Palembang yang biasa buat tempoyak, katanya sekitar 5 harian juga kok waktu fermentasinya..
      hmmm ntar saya coba kalau ada durian murah, halah kalau di Batam durian mahal, eman..

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan mau meninggalkan komentar manis atau pertanyaan di sini. Komentar promosi produk dan jualan tidak akan saya tampilkan ya, begitu juga dengan nama URL yang saru. Dan untuk yang berkomentar anonymous mohon cantumkan nama ya biar saya tahu yang berkomentar siapa kan enak jadi bisa panggil mas atau mba. Terima kasih.
EmoticonEmoticon