Monic's Simply Kitchen: Sambal
Showing posts with label Sambal. Show all posts
Showing posts with label Sambal. Show all posts

Monday, September 24, 2018

Sambal Goreng Kentang Pete Telur Puyuh



resep sambal goreng kentang telur puyuh

Yuhuuu... apa kabar semua pembaca Monic's Simply Kitchen? terima kasih ya walaupun saya jarang posting tapi tetap mau mampir di sini. Hmmm begitulah kesibukan dunia nyata menyita waktu dan satu faktor utama sebenarnya adalah lebih tepatnya ke rasa malas...ha ha ha... hufff..

Nah di siang hari yang sangat terik di Batam kali ini saya mau posting resep masakan yang tentunya bagi penyuka sambal goreng begini bisa membuat lapar mata, apalagi kalau sudah waktunya makan siang tapi belum sempat makan...nah loh.. apalagi kalau bukan sambal goreng kentang telur puyuh ditambah pete lagi, beuhhh lezatnya..disantap dengan sepiring nasi hangat..sipp.

Sambal begini sekarang Sophie sudah bisa makan, walaupun tetap kalau makan sambal-sambalan masih suka berkeringat keningnya, hanya saja katanya sudah tidak keluar lagi asap dari telinganya..he he he..

Sekarang dia kalau libur suka saya ajak beli sarapan, nah belakangan ini sarapan favorit dia adalah nasi lemak. Tapi yang ini nasi lemaknya orang Padang yang buat, agak tidak biasa kalau orang Padang jual nasi lemak, tapi nasi lemaknya sedap. Dulu pernah beli nasi lemaknya, saya tidak begitu suka, eh kok setelah lama tidak beli, kemudian beli lagi kok sudah enak ya.. ya nasinya, sambalnya, mienya dan sambal tempehnya. Hmmm sepertinya uni yang jual sudah meningkatkan rasanya deh jadi lebih sedap.

Selain nasi lemak, uni ini juga menjual lontong pecal (atau lontong pecel), kalau orang Padang menyebut pecel itu pecal atau pical. Kalau saya sukanya lontong pecelnya ini. Nah selain itu ada juga lontong sayur dan gado-gado. Jadi ceritanya di etalase uni ini tertera tulisan sedia lontong pecal, gado-gado, nasi lemak, lontong sayur. Hmmm Sophie bertanya, ibu beli yang mana? lalu saya beritahu mana yang saya beli dan menyebutkan kira-kira bentuknya bagaimana. Lalu tiba di bagian urang Minang..dia bertanya..ibu beli juga tidak urang Minang? ha ha ha... saya tertawa..

Memang sih tulisan urang Minang itu agak jauh letaknya, tapi menurut Sophie urang Minang itu ya salah satu menu yang dijual oleh tante uni..eh tante uni, begitulah sebutan Sophie. Kalau saya sebut uni dia akan bilang tante uni. Nah penjual di toko bahan kue saya sebut koko, lalu dia sebut om koko..he he he..

Lalu saya beritahu Sophie, urang Minang itu bukan makanan nak.. urang Minang itu artinya orang Padang, lalu mulai deh dia ber ohhhh...orang Padang.

Oh iya kelupaan, saya mau cerita sedikit nih... waktu itu setelah saya posting resep cupcake moka, ealah ternyata saya mau balik lagi ke blogger sore harinya, akun G+ saya di suspend, waduh pusing kepala kenapa ya.. coba telaah lagi saya melakukan apa... saya hanya blogwalking ke blognya mba Rina Audie, mba Sitti Taslimah, mas Himawan dan kang Nata. Nah loh kok bisa ya..

Lalu saya berpikir lagi apa lagi ya.. hmmm jangan-jangan karena komentar juga kali ya yang saya publish. Memang sih saya agak curiga ada satu komentar yang sempat saya publish, ragu-ragu saya publish atau tidak, tapi saya tidak melihat ada link mencurigakan di komentar itu tapi kok perasaan komentarnya agak aneh dan akhirnya saya yakin itu komentar mengandung link yang mengarah ke sesuatu yang melanggar TOS. Nah setelah saya coba masuk ke blogger lagi, saya hapus komentar tersebut dan saya langsung lakukan request review untuk akun G+ saya, dan akhirnya keesokan harinya akun saya sudah pulih. Berniat dalam hati... jangan sembarangan publish komentar...camkan buat diri sendiri.

Uppps jadi ngelantur lagi deh.. sipp ahhh berikut langsung ke resep ya.. silakan.. oh iya resepnya sama saja sih pada dasarnya dengan resep sambal goreng kentang ati ampela yang dulu pernah saya posting.

Sambal Goreng Kentang Pete Telur Puyuh

Bahan :
  • 3 buah kentang ukuran sedang, potong-potong, goreng
  • 30 butir telur puyuh, rebus, goreng hingga berkulit
  • 4 papan pete, goreng sebentar
  • 3 lembar daun jeruk
  • 65 ml santan instan
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 butir asam kandis
  • gula jika suka (saya tidak pakai)
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis 

Bahan sambal :
  • 100 gr cabai merah keriting
  • 5 butir cabai rawit merah
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri
  • 1 buah tomat ukuran besar, potong ukuran kecil

Cara membuat :
Panaskan minyak, tumis tomat sampai layu, masukkan bahan sambal yang sudah dihaluskan. Tumis sampai matang dan tidak langu, masukkan asam kandis dan daun jeruk, tambahkan santan, aduk rata, masukkan kentang, telur puyuh, pete dan garam, aduk rata dan masak hingga sambal mengering. Cicipi rasanya. Angkat dan siap dihidangkan.


resep sambal goreng kentang

Okeh... semoga resep sambal goreng kentang pete telur puyuh ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..


Selamat mencoba...



Tuesday, February 27, 2018

Sambal Goreng Hati Ampela



resep sambal goreng ati ampela pete

Wah tidak berasa juga ya kita sudah berada di penghujung bulan Februari, hmmm tahun 2018 berjalan cepat seperti biasa tahun-tahun sebelumnya. Apa resolusi tahun 2018 para pembaca setia dapur maya saya ini? apa sudah ada yang terwujud? semoga ya.. kalaupun belum masih ada beberapa bulan lagi, uhuy...

Nah hari ini saya mau posting resep sambal goreng hati ampela, dengan tambahan pete dan telur puyuh juga dan tidak lupa kentang, wih ini sih versi lengkap sambal goreng kalau versi saya. Ada yang senang ketika tahu saya mau masak sambal goreng ini, tapi sedikit kecewa karena saya katakan tidak pakai pete ya, petenya tidak ada begitu kata saya. Hanya diam, tapi tidak protes, ah kasihan juga, akhirnya ya sudah cusss ke pasar sebentar. Tahu saya ke pasar mau beli pete, akhirnya pesan, beli petenya banyak ya, kayak 6 papan begitu, biar kelihatan petenya.

Memang sih saya beli petenya 6 papan, tapi kebanyakan berulat, halah...jadinya tetap saja sedikit. Kalau beli pete ya begini ini, susah dapat yang bagus. Jadi satu persatu tuh pete saya periksa ada ulatnya atau tidak, walaupun memang tanda pete berulat ada lubang kecil di biji petenya, tapi terkadang malah permukaan mulus eh ternyata berulat. Nah karena tidak mau sambal goreng ini ada tambahan vitamin U akhirnya saya periksa deh satu persatu... lumayan pekerjaan yang cukup membosankan.

Oh iya kalau ke pasar itu di sini enak, maksudnya di saya yang enak, keluar komplek perumahan sudah area pasar dan pertokoan, tanpa melalui jalan raya. Enaknya tinggal di sini he he he... jadi kalau naik sepeda motor tidak sampai 3 menit, sudah sampai di pasar. Di komplek pertokoan sudah ada beberapa bank, atm center, kantor pos, kantor cabang PLN, kantor cabang ATB (Adya Tirta Batam) PAMnya di Batam, lalu apotek, lapangan futsal yang tidak pernah sepi, lapangan olahraga lengkap dengan taman berisi peralatan olahraga luar, semi-semi fitness begitu dan toko-toko lainnya, jadi tidak perlu keluar kawasan kalau tidak perlu sekali. Dan enaknya kawasan ini bebas parkir, tidak seperti kawasan lainnya.

Lapangan olahraga ini kalau hari sabtu dan minggu biasanya ada senam massal, nah di sekeliling lapangan ada jalur buat lari dan berjalan kaki. Kalau saya dan Sophie terkadang ya olahraga di sini, kuatnya hanya berjalan kaki hi hi hi... Lalu di sepanjang jalur lari dan berjalan itu di bagian tepinya banyak sekali penjual aneka makanan dan minuman dan tentu saja ada juga aneka mainan. Untungnya Sophie tidak pernah merengek minta jajan, karena memang saya selalu membawa air minum sendiri terkadang cemilan ringan untuk pengganjal perutnya Sophie siapa tahu dia tidak kuat olahraga, kan gawat kalau dia sampai pingsan he he he.. Komplek yang lengkap menurut saya dan terus berkembang, malah nanti dengar-dengar ada rumah susun segala, wuih, bakalan ramai sekali nih kawasan ini. 

Nah ada tuh kawasan perniagaan lain, cukup terkenal di dekat daerah saya tinggal, dulu sering sekali juga mampir ke kawasan ini, tapi satu yang buat malas, entah berapa orang juru parkir di kawasan itu. Misalnya kita ke toko buah, pindahkan kendaran sudah bayar parkir, mampir ke toko perkakas yang tidak jauh dari toko buah tersebut, bisa jalan kaki sih kalau mau capek sedikit, tapi kan enak kalau pindahkan kendaraan, ealah sudah kena parkir lagi, jadi sangat tidak bebas untuk wara-wiri di kawasan tersebut. Jadi kalau sudah rencana ke sana, harus matang-matang direncanakan mau ke mana saja dan bagusnya parkir di mana. Memang sih tarifnya tidak seberapa, tapi kok kesal ya kalau pindah kendaraan sedikit saja, bayar parkir lagi.

Lama-kelamaan semakin malas ke sana, apalagi kalau sudah dibandingkan dengan kawasan di mana saya tinggal saat ini, mau meluncur ke mana saja, pindah-pindah kendaraan berasa leluasa. Nah akhirnya mungkin pihak pengelola mendengar keluhan pengunjung, sudah lebih dari satu tahun ini masuk ke kawasan tersebut dikenakan satu kali parkir. Jadi tiap pintu masuk ada pos parkir. Hmmm jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Okeh deh malah ngelantur deh saya, kembali ke resep sambal goreng ini, di sini saya menggunakan santan dan kemiri ya.. hmmm resep ini sudah beberapa kali saya coba, bumbu sederhana tapi rasanya sudah cocok dengan saya. Dan di sini hati dan ampelanya tidak saya rebus dulu, langsung digoreng, memang terlebih dahulu saya rendam dengan air jeruk nipis, lalu digorengnya dengan dicampur beberapa lembar daun jeruk. Cukup untuk menghilangkan bau amis khas hati ampela. Nah kalau ibu saya biasanya direbus dulu baru digoreng. Kalau yang ini tergantung selera masing-masing yang memasak ya, yang mana suka.

Sippp, kembali ke resep, ini dia... silakan...  



Sambal Goreng Hati Ampela

Bahan :
  • 300 gr hati ayam
  • 300 gr ampela ayam
  • 1 buah jeruk nipis ukuran besar
  • 3 buah kentang ukuran sedang, potong-potong, goreng
  • 20 butir telur puyuh, rebus, goreng hingga berkulit
  • 6 papan pete, goreng sebentar
  • 10 lembar daun jeruk
  • 65 ml santan instan
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 butir asam kandis
  • gula jika suka (saya tidak pakai)
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis (saya gunakan bekas menggoreng ati ampela)

Bahan sambal :
  • 150 gr cabai merah keriting
  • 5 butir cabai rawit merah
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri
  • 1 buah tomat ukuran besar, potong ukuran kecil

Cara membuat :
Cuci bersih ati ampela, potong-potong dan kucuri dengan air jeruk nipis secara merata, diamkan selama kurang lebih 10 menit, bilas. Goreng beserta dengan daun jeruk sampai matang dan garing bagian luarnya (hati-hati ati ampela suka meletus, jadi goreng dengan api sedang sambil sesekali diaduk). Angkat dan tiriskan.
Panaskan minyak, tumis tomat sampai layu, masukkan bahan sambal yang sudah dihaluskan (di sini saya menghaluskannya dengan chopper tanpa diberi tambahan air). Tumis sampai matang dan tidak langu, masukkan asam kandis, tambahkan santan, aduk rata, masukkan kentang, ati ampela, telur puyuh, pete dan garam, aduk rata dan masak hingga sambal mengering. Cicipi rasanya. Angkat dan siap dihidangkan.


resep sambal goreng ati ampela telur puyuh pete

Nah semoga resep sambal goreng ati ampela dengan pete, kentang dan telur puyuh ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...




Selamat mencoba...



Friday, September 29, 2017

Sambal Bawang Bu Rudy Wanna Be


resep sambal bawang bu rudy


Jadi ceritanya neh, cabai rawit merah sedang turun harga belakangan ini, hmmm memang sudah niat sejak harga cabai turun mau buat lagi sambal bawang ala bu Rudy ini, akhirnya kemarin baru deh kesampaian. Beli cabai rawit merah 250 gr hanya seharga 8 ribu rupiah, mantap. Dulu itu ingat harga selangitnya cabai ini sampai 180 ribu rupiah perkilo.

Selain sambal bawang begini, cabai rawit merah itu enaknya dibuat sambal korek, hanya diulek dengan garam sudah cukup sedap menurut saya, apalagi kalau disiram minyak panas lagi, makin sedap. Nah kalau tanpa disiram minyak, sesudah menyantapnya maka mulut akan sangat bau bawang ha ha ha... menyingkir dulu dari orang-orang, kalaupun masih mau dekat-dekat jangan mengobrol, cukup senyum-senyum, mengangguk dan menggeleng hi hi hi...

Oh iya bicara sambal bawang bu Rudy, memang ya sambal ini cukup fenomenal, dulu saya pernah coba buat di sini sambal bawang ala bu Rudy, tapi dulu itu kan belum pernah makan versi aslinya. Kebetulan ketika ke Surabaya hampir setahun yang lalu saya sempat titip sambal bawang bu Rudy ini kepada saudara sepupu saya. Tadinya saya mau beli sendiri tapi saudara saya menawarkannya karena katanya di dekat kantornya ada yang jual sambal bu Rudy, ok deh kak, sipp kalau begitu.

Yang saya titip adalah sambal bawangnya dan sambal terasinya, dari segi rasa saya lebih suka sambal bawangnya. Hmmmm pedasnya tentu mantap ya sambal bu Rudy ini, apalagi yang tidak tahan pedas sama sekali. Menurut saya pedas tapi tidaklah sepedas sambal korek yang biasa saya buat, dower-dower deh bibir kalau makan sambal korek mentah yang saya buat. 

Oh iya sepupu saya pernah katakan, kalau sambal bu Rudy itu buat sendiri saja, goreng cabai, bawang, lalu haluskan, beri garam kemudian tuangkan minyak panas ke sambal tersebut. Katanya ada temannya yang suka buat sambal begini dan rasanya sudah sama... hmmmm kapan-kapan saya coba, tapi saya itu harus tahu dulu versi aslinya sambal bawang bu Rudy ini jadi bisa membandingkan rasanya.

Nah kesimpulannya sambal bawang yang saya buat kali ini tidak mirip 100%, sepertinya kurang asin, tapi saya tidak mau menambahkan garam lagi, dan pedasnya kurang menggigit, hmmm mungkin di sini saya agak terlalu lama menggoreng bawang dan cabai rawit merahnya, atau malah harus diberi sedikit merica ya, ha ha ha... Tapi untuk sambal rumahan sambal begini sudah mantap he he he...

Okeh deh tanpa lama-lama berikut saya tuliskan resep sambal bawang yang saya buat kali ini ya..

Sambal Bawang Bu Rudy Wanna Be

Bahan :
  • 175 gr cabai rawit merah, aneka warna, mulai dari yang hijau, merah dan orange, petik tangkai, cuci
  • 175 gr bawang merah, kupas, cuci
  • 1/2 sendok teh garam, sesuaikan dengan selera
  • 1/2 sendok teh kaldu bubuk, yang ini optional
  • 150 ml minyak goreng

Cara membuat :
Panaskan minyak, goreng cabai dan bawang utuh sampai lunak, angkat, tiriskan, biarkan hangat, kemudian haluskan kasar, di sini saya gunakan chopper. Tuangkan di wadah tahan panas, beri garam dan kaldu bubuk, sisihkan. Panaskan kembali minyak bekas menggoreng bawang cabai sampai benar-benar panas, angkat dan tuangkan ke wadah berisi sambal, aduk rata.



sambal bawang bu rudy surabaya


Nah semoga resep sambal bawang bu Rudy wanna be ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba....


Monday, May 22, 2017

Teri Terong Jengkol Sambal Hijau



resep teri terong jengkol sambal hijau

Wah kali ini resep yang akan saya bagikan agak mengerikan buat sebagian orang kali ya, hi hi hi ada jengkolnya soalnya. Tapi walaupun mengerikan banyak juga yang suka kan ya, termasuk bapaknya Sophie he he he, kalau saya biasa saja, makan secukupnya saja.

Ceritanya beli jengkol di pasar, pas lihat ada jengkol di salah satu kedai di pasar, hmmm tidak banyak juga, biasanya banyak kedai yang menjual jengkol, lah ini saya perhatikan hanya satu kedai ini di satu deretan pasar, langsung deh kepikiran pasti mahal dan benar, harganya 35 ribu rupiah perkilo dengan kulitnya, lalu beli deh setengah kilo dan ketika saya timbang tanpa kulit hanya 200 gr saja.

Tapi ini masih mendingan, kalau beli sambal jengkol di warung tenda, satu porsi 14 ribu dan hanya 5-8 buah saja, tergantung harga jengkol di pasaran. Nah kalau sudah masuk bulan puasa beuh harga jengkol bisa-bisa naik lagi. Secara jengkol ini kalau di Batam, ketika bulan puasa banyak yang jual aneka lauk pauk dan jengkol adalah salah satu lauk yang banyak dijual dan harganya lebih parah lagi ha ha ha... jadi kalau ingat harga jengkol yang sudah diolah, lebih baik beli mentahnya saja he he he...

Nah terinspirasi dari menu jengkol di warung tenda yang biasa beli, maka kali ini saya buat teri yang dicampur jengkol dan juga terong ungu, disambal hijau. Kalau begini buat sendiri, asli puas, malah ketika sudah disantap loh kok malah banyak jengkolnya, setiap disendokin dari piring lauk ke piring makan, loh kok jengkol lagi jengkol lagi.

Jengkol yang saya beli kali ini adalah jengkol yang tua, padat jengkolnya begitu dan empuk juga. Jadi hanya saya goreng garing, dan ternyata bau jengkolnya tidak begitu tajam (hmmm apa karena sudah terbiasa makan jengkol jadi tidak begitu berasa baunya, ha ha ha) dan tanpa rasa pahit juga. 

Nah di sini bahan sambal tidak saya haluskan dengan blender dan tidak juga saya ulek, hanya saya haluskan kasar dengan chopper jadi tidak begitu halus juga sambalnya. Di sini saya haluskan bahan-bahannya yang sudah dikucuri air jeruk nipis. Dan menumisnya agak saya perbanyak minyaknya, secara maunya sedikit mirip dengan yang dijual.

Okeh deh, berikut langsung ke resep ya... silakan..


Teri Terong Jengkol Sambal Hijau

Bahan :
  • 150 gr teri, goreng garing
  • 2 buah terong ungu, potong sesuai selera, goreng berikut kulit arinya
  • 200 gr jengkol, potong-potong, goreng
  • 1/2 sendok teh garam
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan sambal :
  • 6 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 150 gr cabai hijau keriting
  • 1 buah jeruk nipis ukuran besar
  • 2 buah tomat hijau, iris

Cara membuat :
Potong-potong bawang merah, bawang putih dan cabai hijau, masukkan ke dalam chopper, kucuri dengan air jeruk nipis, haluskan kasar. 
Panaskan minyak dengan api besar hingga benar-benar panas, masukkan bahan sambal, aduk sebentar, tambahkan garam, aduk rata, masukkan teri, terong dan jengkol, aduk rata kembali sebentar saja, angkat dan siap dihidangkan.



sambal teri terong jengkol

Nah semoga resep teri terong jengkol sambal hijau ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...



Tuesday, May 16, 2017

Balado Tahu Tempe Ikan Asin




Hari ini masak yang simpel saja, hanya balado ikan asin benggol, tahu dan tempe. Nah memasak yang sambalan begini cukup mudah dan cepat menurut saya, jadi masakan begini kalau saya sudah bingung mau masak apa lagi, ujung-ujungnya disambal saja he he he...

Biasanya dulu saya masak balado begini saya campur cabainya dengan cabai rawit, baik itu yang merah atau hijau, jadi dihaluskan juga. Eh sudah berapa lama ini hanya menggunakan cabai merah saja, nah supaya tetap pedas tanpa diprotes bapaknya Sophie jadi biasanya cabai rawit utuh saya masukkan di sambalnya. Tapi yang ini kelupaan, cabai rawit sudah disiapkan eh ketika sudah matang dan sudah dipindahkan ke wadah baru ingat kalau cabai rawitnya belum dimasukkan.

Nah membuat balado ala saya ini cukup mudah loh, bumbunya tidak macam-macam, sedang ingin buat yang sederhana saja, hanya bawang merah, bawang putih, tomat dan cabai merah keriting. Lalu dimasak diberi tambahan asam kandis dan garam tentu saja.

Untuk masakan begini tentu saja Sophie belum bisa ikutan makan, jadi untuk Sophie versi tanpa sambal, eh lahap juga dia makan hanya tempe dan ikan asin begini. Lauk sederhana ya nak.. walaupun tadinya sempat tidak mau, minta dibuatkan ayam goreng tepung lagi..menu favoritnya yang tidak pernah bosan dia makan.

Tadi itu niatnya malas sih sebenarnya ke pasar, hanya ada tempe dan tahu saja di rumah, kemarin beli tempe dan tahu di langganan, ah ibu yang jual ini selalu loh kalau saya beli di sini diberi lebih tempe ukuran besar. Pernah juga saya malah tidak beli tempe atau tahu, nah lewat saja, eh dipanggil, lalu saya diberi 3 buah tempe ukuran besar, dibayar malah tidak mau ibunya ini. Bingung juga banyak sekali tempenya, jadi mampir dulu ke rumah mamanya teman Sophie, bagi-bagi rejeki ceritanya. 

Ibu ini hanya katakan tidak apa-apa, yang penting beli sama saya, jadi tidak apa-apa diberi begitu, toh buat sendiri ini tahu dan tempenya. Ah karena sering begini jadi tidak enak, ibunya tidak mau dibayar, kalaupun dibayar hanya tahunya saja beliau mau, ya sudah bayarnya pakai bentuk lain he he he.. belikan sarapan saja.. nah ini nih ibunya sering menolak jadinya saya letakkan saja di mejanya, tinggal kabur, jadi ibunya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi he he he.

Upps kembali lagi ke resep balado ini ya, tadinya mau campur juga dengan terong, ih ih malah lupa beli terong, dasar.  Nah ikan asinnya kali ini saya rendam dengan air garam, cukup lama sekitar 20 menit dan hasilnya... tada berhasil tidak begitu asin lagi, colek mba Rini dari Medan dulu untuk tipsnya, terima kasih mba Rini.

Okeh ah.. berikut resep balado yang saya buat ya, siapa tahu mau intip-intip resepnya, walaupun sederhana sekali.

Balado Tahu Tempe Ikan Asin.

Bahan :
  • 250 gr ikan asin benggol, rendam air garam, buang kepala dan isi perutnya, bilas, goreng
  • 10 buah tahu, bagi 4, goreng
  • 1 buah tempe, potong dadu, goreng
  • 3 butir asam kandis
  • 1 sendok teh garam
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan sambal :
  • 100 gr cabai merah keriting
  • 5 butir bawang merah, saya gunakan bawang ukuran besar
  • 5 siung bawang putih
  • 2 buah tomat ukuran sedang

Cara membuat :
Haluskan bahan sambal dengan blender dengan sedikit air, tumis hingga tidak langu, masukkan garam dan asam kandis, aduk rata, masak hingga mengering, masukkan ikan asin, tempe dan tahu goreng, angkat dan siap dihidangkan.


Nah semoga resep balado sederhana yang saya buat kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...


Saturday, August 13, 2016

Balado Jengkol (Sambalado Jariang)



sambalado jariang

Yuhu... hari ini saya posting resep sambal yang beraroma tajam dulu ya, he he he... yup balado jengkol dan teri atau bahasa Minangnya Sambalado Jariang. Kalau bicara jengkol, tidak semua suka dengan jengkol, termasuk saya....jengkol bukanlah termasuk jenis makanan yang saya santap, saya tidak suka jengkol, tapi itu dulu... sekarang saya sudah biasa menyantap jengkol, hanya tidak banyak, beberapa butir saja.

Sejak kecil memang kami di rumah tidak pernah makan yang namanya jengkol, pete, apalagi kabau.. apa tuh kabau? kalau orang Palembang atau mungkin orang Sumatera tahu ya namanya kabau itu. Mirip jengkol juga hanya kulit arinya hitam legam dan bentuknya kecil. Jadi makanan berbau tajam begini tidaklah masuk daftar makanan di rumah. 

Saya mulai makan jengkol ketika sudah menikah, secara bapaknya Sophie doyan yang namanya jengkol, pete apalagi. Tapi karena saya tidak pernah masak pete dan jengkol sebelumnya, jadi biasanya hanya bisa beli. Dan saya mulai coba makan, hmmm awal makan agak aneh, tapi lama-lama suka juga, tapi tetap tidak suka sekali, biasa saja.

Lalu coba masak sendiri, tapi baru coba masak pete dulu, jengkol belum pernah. Nah baru beberapa bulan belakangan ini ada satu warung tenda yang jadi langganan. Buka sore sampai malam hari. Nah di warung tenda ini menunya adalah nasi goreng pete dan nasi goreng kampung, ayam penyet lalu ada beberapa ikan asin, teri, ikan salai dan tidak ketinggalan jengkol dan pete.

Biasanya kalau ke sana, pesanan bapak Sophie adalah campuran ikan teri dan ikan asin dibuat satu porsi, lalu jengkol dan pete satu porsi. Nah sejak mulai sering ketemu ulat di pete, akhirnya hanya jengkol saja. Dan setelah saya coba beberapa kali enak juga sambal jengkolnya. Oh iya si pemilik warung tenda ini adalah orang Minang jadi masakannya tidaklah manis ya, jadi seperti masakan minang pada umumnya.

Nah yang membuat enak jengkolnya itu adalah karena jengkolnya digoreng garing. Jadi kalau ada yang pesan jengkol, baru deh si jengkol-jengkol ini dikupas, lalu dipotong dan langsung digoreng garing. 

Dan setelah sering beli, akhirnya baru tergerak untuk coba masak sendiri, biar lebih puas. Tinggal beli jengkolnya di pasar. Kebetulan memang jengkol selalu ada di pasar, harganya rata-rata 20 ribu rupiah saat ini. Cukup murah kali ya... dulu pernah waktu saya belanja yang lain, pas ada pembeli yang mau membeli jengkol, harganya seribu rupiah perbuah. Wuih mahal saya pikir untung saya tidak suka jengkol waktu itu ya. 

Kalau beli jengkol, pembeli bebas memilih jengkolnya, hanya saja, saya belum mahir memilih jengkol, jadi biasanya saja pilih yang kelihatan penuh saja dan tidak keriput, lalu kulitnya tidak terlalu berlebihan, maksudnya tidak terlalu lebar, supaya tidak terlalu berat, yang ujung-ujungnya berharap bisa menambah jumlah jengkol per kilonya, halah...dasar ya...

Okey deh, kembali ke resep balado jengkol kali ini, saya beli jengkolnya hanya 700 gr, nah saya lupa hitung berapa buah dan saya juga lupa untuk menimbangnya setelah kulit luarnya dikupas.

Sipp yang suka jengkol dan mau coba juga resep balado jengkol seperti yang saya buat, silakan ya... ini dia resepnya...

Balado Jengkol (Sambalado Jariang)

Bahan :
  • 700 gr jengkol dengan kulit luar, kupas, biarkan kulit arinya, masing-masing potong 3 bagian, goreng hingga garing
  • 150 gr teri, goreng garing
  • 3 butir asam kandis
  • 20 butir cabai rawit utuh
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis
 
Bahan sambal :
  • 100 gr cabai merah keriting
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 buah tomat ukuran besar
     
teri jengkol dimasak balado



Cara membuat :

  1. Haluskan bahan sambal (saya gunakan blender dengan sedikit air), tumis hingga tidak langu, masukkan asam kandis dan cabai rawit utuh, masak hingga kering
  2. Masukkan jengkol goreng dan teri goreng, aduk rata, tambahkan garam, cicipi rasanya, angkat dan siap dihidangkan

balado teri jengkol

Nah mudah sekali kan membuat balado jengkol teri atau sambalado jariang ini, silakan mencoba dan semoga sesuai dengan selera...


Selamat mencoba...