Ulukutek Leunca Teri - Monic's Simply Kitchen

Wednesday, February 28, 2018

Ulukutek Leunca Teri




Postingan pamungkas di bulan Februari ini, ulukutek leunca dan teri atau bisa dikatakan sambal tumis oncom dengan leunca dan teri. Nah ceritanya masih ada satu papan oncom lagi di kulkas, jadi pilihan jatuh ke resep ulukutek leunca ini saja.

Padahal leunca belum ada sih ketika menyetok oncom kala membuat combro beberapa hari yang lalu, akhirnya beli dulu leunca di swalayan. Walaupun termasuk jenis bahan yang jarang ada di pasar, malah di pasar dekat rumah belum pernah saya lihat ada leunca, tapi kalau mau membeli leunca saya sudah tahu di mana tempatnya, di beberapa swalayan besar di Batam ada.



Dulu saya pernah buat ulukutek leunca ini, kali ini buat lagi, bumbu beda tipis ya, dulu itu cabainya diiris, sekarang tidak pakai irisan bumbu lagi, semua dihaluskan, dan bumbunya plek sama dengan bumbu oncom isian combro. 


Beberapa hari yang lalu saya lihat mba Rina Audie di dapur manisnya posting sambal oncom teri jengki, ih kompakan kan posting oncom he he he... hmmm jadi terinspirasi ulukutek leunca ini ditambah teri juga, ih ternyata enak. Kriuk-kriuk teri dan leunca yang meletus di mulut kala menyantap ulukutek leunca ini menjadi sensasi tersediri, ahai...

Tapi ada yang kurang nih menurut saya, kurang pedas, secara cabai rawit merah yang saya gunakan adalah cabai rawit merah yang berbeda dengan biasanya, cabai rawit yang saya gunakan cabai rawit yang tampak pada gambar, cabai rawit hijau yang menjadi merah. Beda dengan cabai rawit merah atau cabai burung kalau di Palembang, atau kalau di Batam disebut cabai rawit setan. Cabai rawit yang biasa saya gunakan untuk membuat sambal bawang ataupun sambal korek. Kalau cabai satu ini benar deh pedas poll. Pernah buat ayam geprek dengan sambal koreknya itu, beuh pedas.. lalu sate petir pak Nano wanne be, mantap pedasnya. Saya yang penyuka pedas sampai kewalahan mengatasi rasa pedasnya.

Hmmm tapi kalau menurut saya kurang pedas, malah yang begini yang disukai bapaknya Sophie, dia suka protes kalau sambal atau masakan terlalu pedas. Jadi bisa dikatakan yang begini ini seleranya bapaknya Sophie. Nah biasanya kalau saya merasa makanan kurang pedas saya suka menambahkan irisan cabai rawit lagi, tapi saya pikir ah sudahlah, sekali-sekali ya makan tidak begitu pedas. Ada yang kurang tapi tetap bisa saya nikmati, halah...

Oh iya karena tidak begitu pedas, jadinya Sophie bisa makan juga nih ulukutek leunca, tapi dia tidak mau makan leuncanya, dia tidak suka katanya, ih belum juga coba sudah bilang tidak suka. Belakangan ini dia memang agak anti dengan yang hijau-hijau. Agak susah membujuknya makan sayuran hijau sekarang ini. Yang masih mau dimakannya dan permintaan dia sendiri hanya kacang panjang, yang lain dia tidak suka. Hmmm apalagi brokoli, sekarang sangat anti, padahal dulu kecil suka sekali dengan brokoli kukus atau rebus dimakan begitu saja. 

Okeh, kembali ke resep ulukutek leunca ini, hmmm dari namanya sudah tahu kan kalau makanan ini khasnya dari tanah Pasundan. Dan memang makanan ini khas sekali. Kalau di Batam nih adanya hanya di rumah makan khas Sunda tertentu, jadi termasuk makanan yang susah ditemukan. Jadi kalau mau makan ya harus buat sendiri, lebih banyak dan lebih puas pastinya.

Sippp, lanjut ke resep ya... silakan...

Ulukutek Leunca Teri

Bahan :
  • 1 papan oncom, berat kurang lebih 150 gr
  • 2 genggam kemangi
  • 100 gr leunca
  • 100 gr teri, goreng garing
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh saus tiram
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu halus : (saya haluskan dengan blender yang diberi sedikit air)
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah keriting
  • 5 butir cabai rawit merah
  • 5 cm kencur

Cara membuat :
Panggang sebentar oncom dengan teflon, balik, angkat dan lumatkan dengan sendok atau tangan. Tumis bumbu halus sampai harum dan tidak langu, masukkan leunca, aduk sebentar, masukkan oncom, aduk rata, tambahkan garam dan saus tiram, aduk rata kembali. Masak sebentar kemudian tambahkan kemangi, aduk hingga kemangi terlihat layu, cicipi rasanya. Sesaat sebelum diangkat masukkan teri goreng, aduk rata, matikan api dan siap disajikan.



Nah mudah sekali kan membuat ulukutek leunca teri ini, semoga bermanfaat ya resep ini, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...



12 comments:

  1. Pipieeeee toss dulu sama bude ya. Bude gak doyan leunca juga.

    Perasaan rada getir ya luenca. Kalo beli sambel oncom suka disingkirin tuh leunca. Kalo bikin sendiri pilih pakai daun bawang aja. Atau pakai kacang panjang enak juga lho.

    Ngiler lagi deh liat oncom di sini hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. tosss bude... sama2 ga doyan leunca

      he eh mba rada getir sih, tapi enak loh, sensasi meletus di mulut itu he he he..

      kalau ga ada leunca baru deh nanti kapan2 buat pakai daun bawang atau kacang panjang... nyam2.. enak deh

      Delete
  2. Kalau lauknya begini, pengen nambah nasi 2 piring deh mba... nasi anget-anget makan bareng menu teri seperti ini. Duhhhaiii meleh liur mba hehehe


    salam kenal...
    Silakan berkunjung ke blog saya ya mba :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai mba Junita, iya mba lauk begini memang bisa ngabisin nasi ya, gagal diet deh he he he...

      sipp mba Jun, nanti saya mampir ya..
      terima kasih ya sudah berkunjung ke sini

      Delete
  3. Nyamnyam makanan lagi, hehe
    Kalo ada terinya pasti enak nih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Mayuf, di sini makanan lagi aja ya...
      he eh mas ditambahin teri sambal oncom jadi makin enak mas

      Delete
  4. Baca judulnya lucu, mba. Saya jadi tertawa, hehehe...
    Maaf ya buat pembaca yang orang Sunda.

    Sophie Pipi toss dulu nih sama tante Ima yang nggak suka sayur hijau, hehehe.
    Padahal harusnya suka biar nggak sakit lagi, tapi susah, mba. Sepertinya perlu hipnoterapi dulu ini biar suka sayuran hijau.

    Tempo hari belum pernah liat oncom trus googling, eh ini disertain fotonya. Mantap, mba.
    Ada foto leunca. Ini juga belum pernah liat. Mungkin saya juga akan seperti Sophie, tidak suka. Padahal belum coba rasanya gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bahasanya begitu memang mba Ima, belum terbiasa ya..he he he

      toss dulu tante Ima... ga suka sayur hijau

      He eh mba Ima kudu hipnoterapi neh biar suka sayuran hijau, lebih sehat kan kalau suka sayur

      iya yang kemarin lupa foto oncomnya, coba ambil gambar oncom di postingan sebelumnya pas didonlot error melulu, jadi ga bisa tampil deh gambar oncomnya

      he eh neh kalau ga suka dengan yang hijau2 ya pasti lihat yang hijau2 langsung deh bilang ga suka, padahal kan belum tahu rasanya he he he

      Delete
  5. Liencak sejenis terong-terongan ya sist, wah kalau dicampur dengan oncom dan teri bisa nambah nih aku makannya
    hehe, ya didaerahku masih banyak yang menanam liencak ini jadi tidak kesulitan untuk mendapatkan bahannya untuk menu yang satu ini
    terima kasih resepnya sista

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba Maya, sejenis terong leunca ini
      wah enak donk mba banyak yang nanam leunca, oh iya leunca ini mirip rimbang atau tekokak, sama-sama kecil tapi beda

      Delete
  6. Dari namanya saja sudah menguji lidah, hmmm patut untuk dimasukkan dalam menu makan ni

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Ibrahim, makanan satu ini sedap he he he

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan mau meninggalkan komentar manis atau pertanyaan di sini. Komentar promosi produk dan jualan tidak akan saya tampilkan ya, begitu juga dengan nama URL yang saru. Dan untuk yang berkomentar anonymous mohon cantumkan nama ya biar saya tahu yang berkomentar siapa kan enak jadi bisa panggil mas atau mba. Terima kasih.
EmoticonEmoticon