Melon Pan (Melon Bread) - Monic's Simply Kitchen

Monday, September 9, 2019

Melon Pan (Melon Bread)


melon bread

Yuhu..kita berjumpa lagi ya... nih mumpung sedang rajin, update blog dulu pagi-pagi. Nah kemarin saya buat melon pan atau Japanese melon bread, yang versi klasik ya, tanpa isi dan tanpa aroma melon tentu saja. Walaupun namanya roti melon, tapi yang versi klasik ini memang disebut melon bread hanya karena bentuknya saja yang mirip melon (rock melon).

Ceritanya sekitar 2 minggu lalu Sophie Pipi itu request minta dibuatkan melon pan katanya. Sejak dia menonton acara di Waku-Waku Japan - Who Wants to Come to Japan. Episode yang dia tonton adalah seorang bule yang belajar membuat melon pan dan an pan (roti isi pasta kacang merah). 

Acara ini memang unik sih, jadi memang yang punya hasrat tentang apa saja tentang Jepang, ya kerajinan ya makanan ya olahraga, semua yang terlihat sungguh-sungguh memang memperoleh kesempatan belajar lebih jauh lagi tentang yang disukai di Jepang.

Sebut saja ada yang suka origami, tentang cara menanam rebung, membuat mie udon, cara mengembangbiakkan ikan mas koki, belajar taekwondo, atau juga belajar tentang bonsai atau malah belajar membuat tikar ala Jepang, tatami. Wuihhh macam-macam deh... 

Nah episode melon pan dan an pan ini membuat Sophie tertarik, biasa anak gembul..ha ha ha... tontonan makanan dia suka. Mulai deh... Pipi nanti dibuatkan melon pan dan an pan ya bu... kapan ibu mau buatkan? walah langsung deh permintaannya, emak yang ditanya langsung jawab, nanti ya.. kalau tidak sibuk.

Jadi hampir tiap hari dan kalau dia tidak lupa, dia selalu minta dibuatkan melon pan atau an pan ini, hmmm sampai akhirnya emak menyerah, mengumpulkan semangat dan mulai sibuk mencari bahan referensi. Sampai akhirnya ketemu dengan resepnya melon pan di blognya Nami - Just One Cookbook. Hmmmm dilihat bahan dan cara membuat ya mudah ya, apalagi ada step by step dan tentu saja ada video juga.. makin mudah deh.. apalagi pernah menonton tayangan Waku-Waku Japan itu sebelumnya.

Pada dasarnya roti ini hanya roti biasa tapi adonan roti dibalut dengan adonan cookie/kukis, kemudian dikerat membentuk pola. Nah kalau versi yang Waku-Waku Japan itu ada alat khususnya. Hmmm karena tidak ada ya gunakan saja pisau atau bread scrapper seperti halnya yang Nami lakukan.

Oh iya... kalau saya itu sukanya melon pan itu tidak pucat, jadi makanya warna melon pan yang saya buat agak eksotik begitu ya... saya sengaja menggunakan api atas hanya untuk membuat permukaan roti melon ini lebih gelap. Yang suka pucat tidak usah melakukan seperti yang saya lakukan ya.

Tapi memang ya menonton ataupun membaca resep apalagi dengan step by step itu mudah rasanya, hmmmm gampang, oh.. begitu..sippp. Tapi ketika melakukannya sendiri, memang sih saya tidak terkendala membuat melon pan ini, tapi ternyata lama juga ya dan membuat saya bosan. Nah untung hanya sepuluh buah, kebayang kan kalau saya membuat lebih banyak, misalnya kalau saya jualan, beuhhh sudah terbayang repotnya.

Mana anak perempuan ini ribut saja, selalu bertanya perkembangan roti pesanannya, sampai-sampai saya ditunggu ketika membuat roti ini. Lalu saya bergumam ketika mulai membungkus adonan cookie dough ke bread dough, wah lama juga ya membuat roti ini, eh dia malah katakan, makanya ibu itu kerjanya yang cepat donk, biar cepat selesai, sudah berapa yang ibu buat? dihitungnya berapa buah yang sudah jadi di loyang, hmmmm baru 6... 4 lagi. Halah.. lalu saya katakan, iya kamu enak cuma ngomong, lah ini ibu yang capek membuat sendiri... eh malah senyam senyum tuh anak..

Dan ketika roti sudah matang, uhuyyyy senyum manis di wajahnya, membayangkan menikmati roti pesanan dia. Tapi tunggu sebentar nak, emak foto-foto sebentar ya.. Jadi harap maklum, foto kali ini sangat aneh kalau menurut saya, seadanya dan juga cahayanya kemana-mana. Foto saya lakukan ketika matahari sedang terik sekali. Waktu yang sangat tidak tepat sebenarnya untuk melakukan foto-foto. Tapi apa boleh buat..

Lalu ketika sudah selasai proses foto-foto, dia makan lalu dia katakan enak, roti ini chruncy di luar tapi lembut di dalam, Pipi suka. Sekali makan habis dua buah, wuihhhh... Dan sore harinya makan satu lagi. Hari ini dia bawa ke sekolah satu lagi untuk bekal istirahat pertama. Empat buah saya beri tetangga... dan ini sisa satu. Saya makan satu, bapaknya makan satu.

Untuk menguleni adonan roti, silakan menggunakan tangan ataupun menggunakan mixer ya, tentu saja kalau menggunakan mixer membuat lebih mudah. Seperti biasa saya menggunakan mixer Bosch MUM44R1 saya, dan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit sampai adonan kalis elastis. Di mana ketika ditarik adonan tidak putus tapi menjadi transparan, window pane istilahnya.

Oke deh, lanjut ke resep ya... silakan..

Melon Pan (Melon Bread)

Bahan roti :
  • 225 gr tepung terigu protein tinggi
  • 25 gr tepung terigu protein rendah
  • 1 sendok teh garam (saya skip karena saya menggunakan palmia royal)
  • 40 gr gula pasir
  • 1 1/4 sendok teh ragi instan
  • 1 butir telur ukuran besar, kocok lepas
  • 50 ml susu cair
  • 50 ml air
  • 35 gr butter tawar (saya gunakan palmia royal)

Bahan cookie :
  • 60 gr butter tawar (saya gunakan palmia royal)
  • 100 gr gula pasir
  • 1 butir telur ukuran besar
  • 200 gr tepung terigu protein rendah
  • 1/2 sendok teh baking powder

Topping :
  • 2-3 sendok makan gula pasir (di sini saya gunakan yang butiran halus)


Cara membuat :
Buat adonan roti terlebih dahulu, di mangkuk campur tepung, gula pasir, ragi instan dan garam jika pakai, aduk rata. Tambahkan telur, air dan susu cair, uleni hingga kalis, tambahkan butter, uleni hingga kalis elastis. Bentuk bulat adonan, tutup dan diamkan selama kurang lebih 50 menit atau ukuran 2x semula. Setelah 50 menit, tes apakah sudah cukup waktu fermentasi, balur jari telunjuk dengan tepung, tusuk adonan di tengah dengan jari telunjuk, jika bekas lubang tidak menutup berarti sudah cukup waktu fermentasi.
Kempiskan adonan, bagi menjadi 10 bagian (kurang lebih 47 gr), bulatkan masing-masing, tutup dan biarkan kembali kurang lebih selama 15 menit.

Sementara itu siapkan cookie dough, di mangkuk, kocok butter dengan balloon whisk hingga lembut, tambahkan gula pasir, kocok kembali hingga rata, tambahkan telur, kocok kembali, tambahkan campuran tepung dan baking powder sambil di ayak, aduk rata dengan spatula. Bagi adonan menjadi 10 bagian (kurang lebih 39gr), bulatkan dan simpan di kulkas sampai selama kurang lebih 10 menit.

Setelah itu keluarkan cookie dough, gilas di alas bertabur tepung tipis, gilas dengan diameter kurang lebih 10-12 cm. Ambil bulatan roti, tutup dengan adonan cookie, rapikan sekeliling adonan roti sambil menekan perlahan adonan cookie. Balurkan dengan gula pasir, lalu kerat dengan pisau, letakkan di loyang beralas kertas roti atau beroles butter tipis. Lakukan sampai habis, beri jarak di antara adonan.

Diamkan kembali selama kurang lebih 50 menit. Panggang selama kurang lebih 15 menit di oven suhu 180 derajat celcius di mana oven sudah dipanaskan lebih dahulu (sesuaikan dengan oven masing-masing lama memanggang, jika perlu gunakan sebentar api atas di akhir waktu pemanggangan). Keluarkan dari oven dan biarkan hangat. Santap saat hangat, sedap....


resep melon pan

Nah semoga resep melon pan atau Japanese melon bread ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..


Selamat mencoba...




10 comments:

  1. Wah saya penasaran banget, mungkin kalau saya makan bisa menghabiskan semuanya. Tidak hanya dua :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ha ha ha iya mungkin mas, ini enak mas... beneran..

      Delete
  2. istri saya mulai sering liatin blog ini hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya mas, salam kenal ya mas buat istri mas Alfan

      Delete
  3. Memang sedikit ribet bikin melon pan ini. Harus pakai adonan cookies buat ngebungkus rotinya. Aku aja sampai sekarang masih belum punya mood untuk bikjn roti ginin.
    Si Pipi kalo belum kesampaian keinginannya, nanyain terus ya hihihi.....mirip jaman aku kecil. Aku jngat jika ibuku kesal aku sampai dipelototin gitu krn nuntut terus. Apalagi aku juga punya adik balita waktu itu. Plek kan sama Pipi kecil hihihi....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, ribet juga, tapi kalau sudah dikerjakan dan sudah mateng, aih...senangnya ha ha ha..

      iya mba, serius, nanyain terus, puyeng juga emaknya nih..
      ha ha ha sama banget donk kayak pipi kalau gitu ya mba

      Delete
  4. Baru liat yang begini.. maafken yang jarang kulineran hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. he he he saya juga kulinerannya cuma BW bang sama mantengin TV dan IG serta pinterest, kalau ga gitu ga tahu roti ginian, belum ada juga realnya yang jual di sini

      Delete
  5. Ini teksturnya mirip roti boy ya mbak?

    Mama Al

    ReplyDelete
    Replies
    1. tekstur rotinya mirip roti boy mama Al, tapi crust nya beda, lebih kriuk kalau yang ini

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke sini dan mau meninggalkan komentar manis atau pertanyaan di sini. Komentar promosi produk dan jualan tidak akan saya tampilkan ya, begitu juga dengan nama URL yang saru. Dan untuk yang berkomentar anonymous mohon cantumkan nama ya biar saya tahu yang berkomentar siapa kan enak jadi bisa panggil mas atau mba. Terima kasih.
EmoticonEmoticon